top of page

Apa itu Roasting Profile?

Hallo semua, ya sesuai janji sebelumnya, saya akan membahas tentang Rosting Profile. Apa itu Roasting Profile? Roasting sendiri adalah proses mengeluarkan air dalam kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya hingga 20%, serta yang paling penting adalah mengubah unsur gula menjadi CO2 sebagai alat transport untuk memberikan aroma pada kopi tersebut. Jadi, Roasting Profile adalah tingkat sejauh mana pengeringan kopi tersebut di roasting.

Green Bean kopi yang dirosting sebaiknya berada di tingkat kadar air 11%. Setelah proses roasting, kadar air tersisa jadi 4%. Seorang roaster akan mengawali pekerjaannya dengan mengenali karakter kopi yang akan ia tangani. Ia akan mendesain; merancang rasa terbaik yang bisa dihasilkan dari setiap green bean.

Secara umum ada tiga tingkat roast (tingkat panggang) yakni light roast, medium roast, dan dark roast. Adapula tingkat roast yang lebih spesifik seperti french roast, vienna roast, cinnamon roast, dll, yang biasanya istilah roasting kopi itu dipakai oleh para roaster / profesi penyangrai kopi dunia. Tapi mari kita bahas tingkat roasting kopi yang paling pas dalam memanggang Kopi. Yuk langsung simak penjelasannya di bawah.

1. Light Roast

Untuk mereka yang menyukai kopi dengan tekstur mirip seperti teh dan karakteristik lembut, light roast adalah tingkatan Roasting yang cocok. Kamu bisa memeriksa biji kopi yang dibeli untuk mengetahui tingkatannya. Biji kopi yang di Roasting secara light umumnya bukan hanya akan terlihat seperti “versi paling muda” dari warna coklat kopi, tapi juga tidak ada kilau minyak yang terlalu kelihatan di permukaan biji kopi.

Semakin lama biji kopi Roasting, maka akan semakin banyak juga minyak yang akan muncul di permukaan biji kopi. Nah karena biji kopi ‘light roasted’ cenderung disangrai dalam waktu yang tidak lama –dan kadang dalam temperatur rendah, minyak kopi pun belum sempat muncul ke permukaan biji kopinya.

2. Medium roast

Teksturnya sedikit mirip teh dan setingkat lebih “tanned” dari light roast. Hampir sama seperti light roast, jika melihat biji kopi yang disangrai dalam level ini, maka kita pun tidak akan menemukan minyak kopi yang terlalu kentara pada bijinya. Namun jika kamu mencoba dua kopi seduhan ala manual brew yang masing-masing disangrai dengan light dan medium, maka kamu akan merasakan perbedaannya.

Kopi yang roasting dalam level medium cenderung memiliki rasa yang lebih intens dibandingkan dengan light, tapi kadarnya tetap tidak sekuat dark roast. Karena ia mampu menghadirkan rasa dan komposisi yang pas, tidak heran kalau level roasting ini pun cukup popular di banyak roaster.

3. Dark roast and beyond

Kopi-kopi dark roast umumnya dilakukan kalau kopi itu mau disajikan lagi dengan campuran susu, gula dan sebagainya, menjadi entah latte atau cappuccino dan semacamnya. Kalau untuk diseduh ala manual brew, hmmmmmm… gak deh, makasih! Kopi dark roast sejatinya sudah tidak menyimpan karakter apa-apa lagi selain rasa gosong dan pahit yang hangus karena proses panggah yang lama sehingga membakar semua karakter kopi itu sendiri, seperti fruity, asam, dan lainnya. Sekiranya pun ada karakter original tersisa, itu sudah sangat sedikit sekali.

Untuk mengenali biji kopi dark roast caranya cukup mudah. Lihat saja biji kopinya, umumnya tampilan biji kopi hasil dark roast sangat mengkilap karena ada minyak (kopi) yang cukup banyak menyelimuti permukaan biji kopi—satu-satunya keuntungan yang akhirnya membuat kopi dark roast berguna, yaitu cantik difoto.

Itu dia jenis-jenis roasting profile yang sering kita jumpai di coffee shop, sebenernya apa dan kapan kopi harus di roasting secara light, medium atau dark tergantung pada kebutuhan, misalnya jika membutuhkan kopi dengan acidity sedang, sweetness, aroma, body dan after taste paling optimal medium roast adalah pilihan yang tepat. Tetapi, jika ingin menghasilkan kopi yang acidity tinggi, light roast adalah pilihannya, terakhir, jika ingin mendapatkan karakter pahit saja, atau kopi yang tidak enak untuk di buat manual brew, atau mungkin ingin di jadikan bahan untuk capucino atau latte, dark roast bisa menjadi pilihan bijak.

Oh iya, untuk masing-masing Roasting Profile, memiliki "Jodoh" metode penyeduhannya, menurut Otten Coffee dapat di jelaskan dalam gambar di bawah ini.

Nah, jadi bagi penikmat kopi, Penting sekali untuk mengetahui Roasting Profile kopi yang akan anda minum. Jangan sampai anda meminum kopi yang bukan selera anda, misalnya anda suka kopi yang sweet tetapi memesan kopi yang dark roast, kemungkinan hasilnya adalah ZONK!! hahaha. Saran saya adalah, kenali dulu selera kalian masing-masing, jangan malu untuk bertanya kepada barrista yang bertugas. ingat, Lebih baik bertanya daripada ZONK!! oke mungkin itu dulu yang bisa saya sampaikan, selanjutkan akan membahas tentang karakter kopi, di atas saya ada menyebutkan sweetness, acidity, after taste, body dan aroma. Di postingan selanjutnya akan membahas itu! jadi Keep Calm and drink coffee!

bottom of page